Fiuuhh,, baruu aja kemarin saya bahas masalah kepercayaan Dai Kondang ini dan melupakan kisah masa lalunya, sudah tenang2, wah sekarang heboh lagi dengan rujuk ke istri pertamanya. Respon pertama, "alhamdulillah" senang akhirnya kembali ke istri pertama. Respon berikutnya,, "huufftt,, kisah poligami lagi deh"
Poligami memang tidak dilarang, ada batasan dan syaratnya. Saya percaya, zaman nabi, tak ada masalah dengan poligami, walaupun kisah kecemburuan tetap ada. Wanita, apa ada yg benar2 ikhlas diduakan? manusia.. Kata si istri pertama "perlu pembelajaran, untuk penyakit hati" ya itu benar. Suami juga, pastinya harus tebal muka untuk jaman sekarang. Dianggap aib, tak pantas, bla bla ujung2nya dihujat dan tidak disukai. Saya pribadi, tidak menentang tapi saya tidak suka. Rasanya hanya Rasulullah yang bisa.
Silakan, tapi mungkin tak perlu merasa bangga (setidaknya itu yang dirasakan beberapa wanita - kaum ibu yang tidak suka), tidak usah gembar gembor demi kenyamanan bersama (haha ngatur orang, astagfirullah). Masalahnya, berita kisah kasih dai kondang ini jadi konsumsi publik layaknya selebriti.
Sibuk berpikir apa yg terjadi besok2, tentang kepercayaan pada dai kondang itu. Apakah akan ramai? terutama ibu2! MasyaAllah, bimbing kami.. Ambil positif dakwahnya, teladani sikap baiknya. Dan masih banyak dai dan pendakwah lain yang bisa didengarkan dan diteladani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar